Dalam kajian ilmu hadis, terdapat beberapa istilah yang sering digunakan, yaitu hadits, sunnah, khabar, dan atsar. Keempat istilah ini memiliki makna yang terkadang beririsan, tetapi juga memiliki perbedaan dalam penggunaannya. Artikel ini akan membahas pengertian masing-masing istilah serta perbedaan dan persamaannya.
Pengertian Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsar
Hadits
Hadits adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad ﷺ, baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapan, maupun sifat fisik dan akhlak beliau. Hadits menjadi sumber hukum Islam kedua setelah Al-Qur’an.
Sunnah
Sunnah memiliki makna yang hampir mirip dengan hadits, tetapi dalam konteks tertentu bisa lebih luas. Sunnah mencakup kebiasaan atau tradisi Nabi ﷺ dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam ibadah maupun muamalah. Dalam ilmu fiqh, sunnah juga berarti sesuatu yang dianjurkan tetapi tidak wajib dilakukan.
Khabar
Khabar secara bahasa berarti berita atau informasi. Dalam ilmu hadis, khabar merujuk pada segala sesuatu yang diriwayatkan, baik itu berasal dari Nabi ﷺ, para sahabat, maupun generasi setelahnya.
Baca Juga: Ridho Allah Tergantung Ridho Orang Tua
Atsar
Atsar biasanya digunakan untuk menyebut perkataan atau perbuatan sahabat dan tabi’in. Namun, dalam beberapa penggunaan, atsar juga bisa merujuk kepada hadits.
Perbedaan Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsar
Istilah | Pengertian | Sumber Utama |
---|---|---|
Hadits | Segala yang dinisbatkan kepada Nabi Muhammad ﷺ | Nabi Muhammad ﷺ |
Sunnah | Perilaku, kebiasaan, dan anjuran dari Nabi ﷺ | Nabi Muhammad ﷺ |
Khabar | Berita atau informasi yang diriwayatkan | Bisa dari Nabi ﷺ, sahabat, atau tabi’in |
Atsar | Perkataan atau perbuatan sahabat dan tabi’in | Sahabat dan tabi’in |
Dari tabel di atas, terlihat bahwa hadits dan sunnah lebih berfokus pada Nabi ﷺ, sedangkan khabar dan atsar bisa lebih luas cakupannya.
Persamaan Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsar
Meskipun terdapat perbedaan dalam definisi, keempat istilah ini memiliki kesamaan, yaitu:
Bersumber dari riwayat – Semua istilah ini berasal dari periwayatan yang disampaikan oleh para perawi hadis.
Menjadi rujukan dalam hukum Islam – Hadits dan sunnah menjadi sumber hukum setelah Al-Qur’an, sedangkan khabar dan atsar sering digunakan dalam memahami hukum Islam dan sejarah umat Islam.
Diriwayatkan melalui sanad – Keempatnya membutuhkan sanad (rantai perawi) untuk memastikan keaslian riwayat.
Contoh Khabar dan Atsar
Contoh Khabar
Sebuah riwayat yang menyebutkan tentang kejadian yang terjadi di masa lalu atau berita yang disampaikan oleh seseorang. Misalnya:”Ada riwayat yang menyebutkan bahwa akan muncul sekelompok orang yang mengaku sebagai nabi setelah Rasulullah ﷺ.”
Contoh Atsar
Riwayat dari sahabat atau tabi’in, misalnya:Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Barang siapa yang ingin meneladani seseorang, hendaklah ia meneladani para sahabat Nabi Muhammad ﷺ, karena mereka adalah orang-orang yang paling baik hatinya.” (Diriwayatkan oleh Al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah).
Kesimpulan
Hadits, sunnah, khabar, dan atsar adalah istilah dalam ilmu hadis yang memiliki keterkaitan tetapi juga perbedaan dalam penggunaannya. Hadits dan sunnah berfokus pada Nabi Muhammad ﷺ, sedangkan khabar dan atsar bisa mencakup informasi dari sahabat atau tabi’in. Pemahaman yang baik terhadap istilah-istilah ini akan membantu dalam memahami sumber hukum Islam dengan lebih baik.
Dengan memahami perbedaan dan persamaan dari istilah-istilah ini, kita dapat lebih bijak dalam mengkaji dan mengambil pelajaran dari berbagai riwayat yang telah diwariskan oleh para ulama.