BADANWAKAF.COM, Belajar Berhati Lapang Seluas Lautan
Kilas balik, Senin (21/22/2022) lalu pukul 13.21 WIB Cianjur telah diterjang oleh bencana gempa bumi berkekuatan 5.6 Magnitudo yang telah meluluh lantakkan sejumlah bangunan dimulai dari tempat tinggal, sekolah, pesantren hingga masjid. Update info data dari tim gabungan pada Jum’at (25/11/2022) lalu menyatakan data sementara korban bencana. Sebanyak 310 orang meninggal, 24 orang masih belum ditemukan. Kerusakan infrastruktur tidak begitu banyak berubah, tercatat penambahan di 363 sekolah, 144 tempat ibadah pun juga ikut hancur diluluhlantakkan oleh gempa bumi yang mengguncang Cianjur.
[ Baca Artikel : Badan Wakaf Islam Salurkan Bantuan Korban Gempa Bumi Cianjur ]
Sampai kapanpun, tim yang membantu para korban terdampak gempa tidak mengalami penurunan semangat, kekuatan, sarana prasarana, karena keselamatan warga adalah hal yang paling diutamakan.
Begitu juga dengan tim Badan Wakaf Islam (BAWAIS), hingga saat ini masih berada di lokasi terdampak gempa Cianjur untuk menyalurkan bantuan berupa terpal, karpet, kebutuhan kesehatan, alat mandi, dapur umum, tempat ibadah, sembako dan kebutuhan lainnya untuk para pengungsi.
Usai menyalurkan bantuan di Kampung Kuto Kulon, Desa Mangunkuto, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, meskipun sempat terjebak macet tim pun kembali ke Posko yang letaknya tidak terlalu jauh dari lokasi pengungsian.
[ Lihat Juga Artikel : Lomba Hadroh Santri Pesantren Al Hilal 3 Gegerkalong ]
Tahukah Sahabat Bawais? Ada salah satu di antara beberapa hal yang terlihat begitu menyayat hati. Dibaca pelan-pelan, semoga bisa lebih banyak yang tergerak hatinya untuk ikut membantu sesama.
Di salah satu dapur umum posko pengungsian, tim bertemu dengan ibu-ibu yang tengah sibuk menyiapkan makanan yang dimana menunya sangat seadanya hanya nasi putih dan ikan asin yang dibalut dengan tepung terigu.
Ketika masuk untuk melihat situasi kondisi di dalam posko, tim disambut dengan sangat hangat, bahkan warga di dalam sana hingga menawari hidangan yang dipersiapkan. Betapa prihatinnya ketika melihat apa yang akan mereka makan saat itu, terlihat sangat minimalis. Namun, mereka terlihat begitu sumringah, tak jarang juga mereka melontarkan senda gurau.
Tim sempat berpikir, kira-kira apa yang membuat betapa luas dan lapangnya hati mereka saat ini? Ditengah kesulitan yang sedang mereka hadapi, masih ada kelapangan dan ketabahan dalam hati mereka.
[ Artikel Lainnya : Laporan Penyaluran Bantuan Peduli Cianjur, Tahap 1 ]
Di sini akhirnya kita bisa sadar, bahwa di luaran sana masih banyak orang yang segala terbatas. Akan tetapi, mereka bisa menjalaninya dengan hati yang lapang. Lantas bagaimana dengan kita yang masih bisa makan dengan cukup, tidur di tempat yang layak, tidak kena angin dan terhindar hujan. Sedangkan mereka?
Maka dengan itu, Sahabat Bawais marilah kita perbanyak syukur, karena saudara-saudara kita pengungsi gempa Cianjur yang tinggal di tenda-tenda darurat, makan susah dan seadanya. Mari galang kepedulian, dukung siapa pun yang bergerak membantu sesama dari lembaga dan bendera manapun agar bisa memberikan yang terbaik bagi para pengungsi.
Pingbacks :